Oleh: Hermawansyah, M.Sos
Dinamika dalam kehidupan sosial tidak dapat dihindari. Liku-liku kehidupan umat manusia sewajarnya tertata secara rapi tanpa ada penyimpangan prilaku sosial, namun semakin hari rutinitas sosial umat manusia terus mengalami kemajuan, tak elok rasanya manusia hanya bertindak tanpa didasari dorongan motivasi.
Berkaca dari kasus pembuangan bayi dilakukan dengan sengaja disalah satu tempat keramaian di-Kabupaten Bener Meriah. Tanpa ada niat untuk menghakimi pelaku dan motivasi yang mempengaruhinya marilah sama-sama di analisis secara ilmu sosial.
Melalui paradigma sosial dan kaitnya dengan Teori Fungsionalisme Durkheimian yang mengatakan Manusia itu bertindak berdasarkan struktur lingkungan sekitarnya.
Secara mudah dapat dipahami apabila satu kelompok memiliki pandangan hidup yang sama dan harus dipatuhi bersama maka setiap anggotanya harus taat melaksanakannya, minsal saja bagaimana sistem pertemanan dalam satu kelompok pada saat ini.
Perilaku yang baik tidak merugikan orang lain merupakan norma dan nilai yang sering diajarkan diberbagai lembaga pendidikan. Sewajarnya saja, apabila keyakinan nilai dan norma tersebut sering di tanamkan maka kasus-kasus menyimpang tidak akan terjadi.
Sayangya kasus-kasus menyimpang seperti pembuangan bayi yang baru saja kita saksikan tidak mencerminkan budaya nilai dan norma yang ada. Kuat keyakinan lembaga pendidikan tidak melakukan tugasnya sebagai penanam norma dan nilai moralitas masyarakat.