Annisa Aulia, Nim (180902011) Mahasiswi program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP USU dengan supervisior sekolah Fajar Utama Ritonga S.Sos, M.Kesos melakukan Praktikum II di Panti Asuhan Al Washliyah berlokasi Jl. Jenderal Ahmad Yani No.35, Kartini, Kec. Binjai Kota, Kota Binjai. Kegiatan praktikum dilakukan dari tanggal 20 September 2021 sampai tanggal 11 Desember 2021.
Dalam upaya meningkatkan potensi serta kreativitas anak panti, Annisa selaku praktikan menjalankan program kegiatan keterampilan menggambar dan mewarnai, yang bertujuan meningkatkan ide serta kreativitas anak. Praktikan juga berupaya meningkatkan kebugaran jasmani anak panti dengan melakukan kegiatan senam pagi setiap hari minggu. Selain itu praktikan bersama anak panti juga membuat tali masker dengan hasil karya yang bernilai jual tentunya. Bermain berbagai games seperti tebak kata, tebak gaya untuk mengasah kemampuan otak serta menghibur anak panti dikala jenuh. Bernyanyi bersama. Praktikan juga menyediakan media online seperti streaming youtube untuk anak panti yang ingin belajar menari. Benar saja, banyak anak panti yang tertarik dengan kegiatan ini, mereka sangat antusias terutama belajar tari daerah. Belajar menari biasanya dilakukan setelah mereka selesai senam pagi. Untuk meningkatkan ide dan imajinasi, praktikan membuat kegiatan kerajinan tangan dari kertas origami, memberikan kebebasan anak panti membuat karya sesuai dengan imajinasinya. Memberikan motivasi dan semangat kepada anak panti dengan membuat pohon harapan dan cita-cita. Praktikan berharap cita-cita serta harapan yang mereka tulis nantinya akan memotivasi diri anak panti untuk belajar lebih giat lagi.
Bersamaan dengan kegiatan praktikum tersebut, Annisa selaku praktikan juga melakukan sebuah mini project di lokasi yang sama, dengan klien anak-anak panti asuhan Al Washliyah usia 8 – 12 tahun.
Panti asuhan merupakan suatu lembaga yang sangat populer untuk membentuk perkembangan anak-anak yang tidak memiliki keluarga ataupun yang tidak tinggal bersama dengan keluarga Anak-anak di dalam panti akan berinteraksi dan melebur dengan orang-orang yang berada dalam lembaga tersebut, bisa atau tidaknya tergantung oleh individu yang menjalani sendiri. Anak membutuhkan perlindungan dan tempat mengadukan segala persoalan yang ia hadapi. Rasa diterima kehadirannya oleh semua pihak ini menyebabkan anak merasa aman, karena anak merasa bahwa ada dukungan dan perhatian terhadap dirinya. Namun harapan ini sering sulit dicapai secara memuaskan, hal ini disebabkan seperti kurangnya perhatian pengasuh, kurangnya fasilitas fisik seperti kebutuhan pribadi anak, tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan jumlah anak asuh dengan pengasuhnya sendiri tidaklah seimbang, memungkinkan anak mengalami penurunan emosi yang mengakibatkan gangguan kepribadian seperti sikap menarik diri, tidak mampu membentuk hubungan yang hangat dan dekat dengan orang lain, kurang dapat menyesuaikan diri, sehingga hubungan mereka bersifat dangkal dan tanpa perasaan. Annisa selaku praktikan memberikan metode groupwork kepada klien melalui tahap intervensi kelompok menurut Zastrow secara general, diantaranya sebagai berikut :
1 . Tahap Intake/engagement
Merupakan tahap awal terhadap klien, usia 8 – 12 tahun guna menyepakati untuk terlibat dalam proses praktek pertolongan antara pekerja sosial dan klien yang biasa disebut kontrak.
2 . Tahap assesment
Dengan mulai melakukan penggalian atau identifikasi masalah, kebutuhan, dan juga potensi yang dimiliki oleh komunitas. Dalam melakukan assessment, praktikan menggunakan tools Focus Group Discussion (FGD) dengan pendekatan non-direktif. Dimana praktikan melontarkan beberapa pertanyaan untuk membuka diskusi yang dimulai dengan topik-topik sederhana kemudian masuk ke dalam pembahasan inti, yaitu masalah apa yang dialami oleh komunitas. Setelah melakukan tahap assesment teridentifikasinya permasalahan yang paling sering dialami anak panti adalah mereka sering bertikai, cek cok, saling mengejek, bullying, berkata kasar, melawan dengan orang yang lebih tua, serta kurangnya menjaga kebersihan.
3 . Tahap Perencanaan / planning
Menurut Alder (1999) dalam Rustiadi (2008:339) menyatakan bahwa perencanaan adalah suatu proses menentukan apa yang ingin dicapai pada masa yang akan datang serta menetapkan tahapan- tahapan yang dibutuhkan untuk mencapainya. Program yang akan Annisa lakukan dengan mengaplikasikan Teori Behavioristik merupakan teori yang mempelajari perilaku manusia. Perspektif behavioral berfokus pada peran dari belajar dalam menjelaskan tingkah laku manusia dan terjadi melalui rangsangan berdasarkan (stimulus) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respons) hukum-hukum mekanistik. Asumsi dasar mengenai tingkah laku menurut teori ini adalah bahwa tingkah laku sepenuhnya ditentukan oleh aturan, bisa diramalkan, dan bisa ditentukan (Rahyubi, 2012). Menurut teori ini, seseorang terlibat dalam tingkah laku tertentu karena mereka telah mempelajarinya, melalui pengalaman-pengalaman terdahulu. Menurut Skinner, hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dalam lingkungannya, yang kemudian akan menimbulkan perubahan tingkah laku. Praktikan bertujuan menumbuhkan sikap saling menghargai antar anak panti apalagi dengan orang yang lebih tua dengan sharing bersama agar terciptanya interaksi dalam lingkungan panti dengan tujuan perubahan tingkah laku klien. Sikap saling toleransi sesama teman, rasa persaudaraan dengan membuat susi (surat introspeksi diri) ditujukan untuk sesama anak panti. Menumbuhkan sikap kreativitas dan inovatif sekaligus sikap kesetiakawanan dengan membuat kegiatan learning group. Menumbuhkan rasa solidaritas sesama dengan membuat kelompok belajar sambil bermain. Membuat punishment bagi yang tidak menaati aturan, berkata kasar. Sosialisasi dampak bullying kepada anak panti.
Berikutnya, Annisa menyampaikan, setelah perencanaan tersusun, selanjutnya,
4 . Tahap Implementasi program
Praktikan mulai melaksanakan program tersebut satu persatu, dimulai tanggal 1 November 2021 sampai tanggal 4 Desember 2021. Diawali dengan berdiskusi bersama (sharing apa saja yang terjadi selama berada di panti), membantu klien menuangkan segala permasalahan nya melalui tulisan surat introspeksi diri, yang isinya berupa kritikan serta evaluasi sesama anak panti, kritikan juga bersifat rahasia yang hanya diketahui oleh praktikan. Yang nantinya praktikan akan mengetahui siapa saja yang memerlukan pendampingan. Setelah itu praktikan terus melakukan pendampingan terhadap klien. Melakukan sosialisasi mencegah perilaku bullying yang bisa saja terjadi di dalam panti dengan menjelaskan dampak bullying, masalah yang dapat ditimbulkan akibat bullying serta punishment nya. “Diharapkan anak panti terus dapat mengikuti program ini dengan baik dan penuh semangat”. Ungkap Annisa.
5. Tahap Evaluasi
Sampai pada tahap evaluasi yang dilakukan pada tanggal 5 Desember 2021 sampai pada tahap akhir terminasi tanggal 11 Desember 2021. Evaluasi merupakan tahap penilaian terhadap pencapaian tujuan terhadap klien. “Anak panti usia 8 – 12 tahun sebagai klien sepertinya sudah mulai memahami dan sedikit demi sedikit dapat saling menghargai satu sama lain, terlihat dari bagaimana mereka mulai saling membantu ketika ingin membersihkan kamar masing-masing. Anak-anak juga sudah mengurangi berkata kasar atau yang kurang pantas kepada sesama temannya, serta dapat memberikan punishment kepada yang melanggar aturan”. Ungkap Annisa.
6. Tahap Terminasi
Pada tahap ini Annisa selaku praktikan menutup kontrak yang sudah disepakati diawal, karena telah tercapainya tujuan.
“Saya berharap agar kiranya kegiatan program yang telah saya jalankan tidak berhenti sampai disini saja. Pengasuh juga dapat berpartisipasi dalam melanjutkan program tersebut demi menciptakan dan membentuk pola perilaku anak panti yang berbudi pekerti baik”. Tutup Annisa.