Notification

×

iklan dekstop

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Plt Bupati Bener Meriah minta dukungan Pembangunan Dryport dalam FGD bersama Kemenko

Sabtu, 02 Oktober 2021 | Oktober 02, 2021 WIB Last Updated 2021-11-08T02:34:39Z



BerawangNews.com, Lampung - Bertolak ke Bandar Lampung, Pelaksana Tugas Bupati Bener Meriah Dailami didampingi Kepala Dinas Pertanian Bener Meriah Ir. Nurisman, ikuti Forum Grup Discussion (FGD) Evaluasi Program Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor di Novotel, bandar Lampung (01/10/2021), bersama Kementerian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia.

Kegiatan yang mengkaji perkembangan pelaksanaan kegiatan Pertanian Pisang Cavendish di wilayah Sumatera, Jawa dan Bali itu dipimpin Asisten Deputi bidang Pengembangan Agribisnis dan Hortikultura Kemenko Perekonomian Yulia, dengan peserta 11 Pemerintah Daerah yang dihadiri Kepala Daerah dan beberapa Perwakilan serta Direktur Corporate Affairs Drh. Welly Sugiono.

Plt Bupati Dailami dalam FGD itu memaparkan proyeksi pengembangan Cavendish di Kabupaten Bener Meriah, “ saat ini untuk uji coba sudah 4 hektar pisang Cavendish yang dipanen, dengan hasil yang luar biasa, dan ini sebagai gambaran untuk perusahaan Great Giant Pineapple agar lahan yang kita rencanakan untuk segera ditanam secara massal”, pinta Dailami.

Sambungnya,” Pemerintah Daerah saat ini memberikan beberapa opsi tempat yang cocok ditanam Cavendish selain di Kecamatan Pintu Rime Gayo, karena kita harap beberapa tahun ke depan Bener Meriah memiliki ratusan hektar Pisang yang siap memenuhi pasar Ekspor”.

Dailami juga menyinggung Fasilitas Ekspor yang direncanakan oleh Pemda Bener Meriah, “ Pembangunan Dryport menjadi sangat Penting untuk membantu ekspor kita, termasuk Ekspor Kopi dan Cavendish nantinya, kami sudah mengusulkan Pembangunan Pelabuhan darat ke kementerian Perhubungan, semoga Kemenko Perekonomian dapat membantu mewujudkannya, karena selain komoditi yang berkualitas ekspor, fasilitas pendukung juga harus segera lengkapi”, Harap Pelaksana Tugas Bupati itu.

Sebelumnya, Asdep Pengembangan Agrobisnis dan Hortikultura menyebutkan bahwa FGD evaluasi ini akan menjadi bahan kajian Pengembangan Cavendish di beberapa wilayah di Indonesia, sehingga segala permasalahan yang ada akan difasilitasi Kemenko Perekonomian dan PT GGP.

(JB)