BerawangNews.com, Banda Aceh - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Dr H Iqbal SAg MAg melepas duta moderasi beragama Provinsi Aceh Rifka Khairuna, siswi MAN 4 Aceh Besar dan Yahya, siswa MAN 2 Banda Aceh, Rabu (06/10/21).
Acara pelepasan berlangsung di ruang rapat Kanwil Kemenag Aceh. Para siswa perwakilan Aceh ini akan bertolak ke Yogyakarta untuk mengikuti pembinaan dan mentoring motivator muda moderasi beragama di Yogyakarta selama 4 hari, terhitung mulai 6-9 Oktober 2021.
Kakanwil Iqbal mengatakan, ini merupakan prestasi luar biasa yang dicatatkan siswa madrasah. Ia menjelaskan, mereka akan mewakili Aceh di tingkat nasional dan bergabung dengan peserta dari provinsi lainnya di Indonesia untuk mengikuti pembinaan serta mensosialisasikan program moderasi beragama.
"Apresiasi kami kepada ananda Yahya dan Rifka Khairuna, kepada pembimbing dan kepala Madrasahnya. Program moderasi beragama sangatlah penting dalam memahami agama secara moderat, sehingga sangat digencarkan," kata Iqbal.
"Ini merupakan prestasi yang luar biasa, sehingga daerah dan madrasah lain berharap hal yang sama. Hari ini Allah berikan kita dua duta untuk mengikuti ajang nasional," ujar Iqbal lagi.
Iqbal menjelaskan, program moderasi beragama menjadi salah satu fokus Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
"Program moderasi tidak hanya untuk agama Islam tapi untuk semua agama di Indonesia," kata Iqbal.
Menurutnya, program moderasi beragama bukanlah memoderatkan agama, melainkan memoderatkan cara beragama dengan mengedepankan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah basyariyah, dan ukhuwah wathaniyah.
"Kita terus mensosialisasikan bukan untuk memoderenkan agama tapi mensosialisasikan nilai-nilai agama ini secara benar baik dalam konteks ukhuwah islamiyah, ukhuwah basyariyah, dan konteks ukhuwah wathaniyah," ungkap Iqbal.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Aceh Drs Mukhlis MPd menjelaskan, duta moderasi beragama diharapkan mampu menyosialisasikan pesan moderasi beragama di seluruh madrasah di Aceh setelah mengikuti kegiatan ini. Sehingga akan melahirkan output yang memuaskan, serta membentuk persepsi di madrasah bahwa perbedaan suku bukanlah persoalan yang harus dibesar-besarkan.
"Mereka benar menjadi duta moderasi beragama Aceh sehingga action mereka terutama di kalangan siswa madrasah se Aceh akan melahirkan orang yang paham moderasi beragama, aplikasinya tidak muncul konflik baik konflik sesama suku atau antar agama," kata Mukhlis.
Mukhlis menjelaskan, duta moderasi bergama perwakilan seluruh provinsi di Indonesia nantinya akan mengikuti pembinaan sekaligus memaparkan program masing-masing dalam kegiatan di Yogyakarta ini.
Dijelaskannya,peserta yang terpilih dan ikut serta dalam kegiatan ini merupakan peserta yang masuk dalam kategori 50 besar nasional.
"Semoga presentasi nanti di Yogyakarta mereka menjadi peserta terbaik, madrasah berptestasi madiri dan hebat bermartabat akan lahir dari Aceh," tuturnya.
(JB/Murhaban)