BerawangNews.com, Redelong - Merasa dicurangi oleh wasit pada ajang kegiatan Pra Pora III Futsal Aceh pada laga penyisihan group D antara Tim Kabupaten Bener Meriah melawan Tim Kota Banda Aceh dengan skor 7-6 untuk tim Kabupaten Bener Meriah dan berakhir ricuh mendapat tanggapan dari Plt. Bupati Bener Meriah Dailami.
Dailami menyampaikan, bahwa ajang Pra Pora ini adalah ajang olah raga, seperti kita tau, bahwa oleh raga ini adalah untuk menyatukan bukan untuk mencari permusuhan, untuk itu saya minta jangan ada diantara kita saling menjelekkan antara sesama, seperti antar sesama pemain, wasit maupun tuan rumah dan pihak-pihak lainnya, ungkap Plt. Bupati.
Lebih lanjut disampaikan oleh Plt. Bupati Dailami, kalau ada diantara tim yang kurang puas, karena merasa dicurangi seperti yang terjadi antara Tim dari Kabupaten Bener Meriah melawan Tim dari Kota anda Aceh pada hari Minggu 5/9-red) yang lalu di Venue Futsal Hall Serba Guna SHB Lhong Raya Banda Aceh dengan skor 7-6 itukan bisa diulang, ungkapnya.
“Mungkin dari pihak panitia dengan anggaran terbatas untuk melakukan pertandingan ulang, Kabupaten Bener Meriah siap untuk melaksanakannya, dan Plt. Bupati Bener Meriah sangat siap untuk berkontribusi demi terlaksananya pertandingan ulang tersebut,” tegas Plt. Bupati Dailami.
Dari berbagi sumber informasi yang didapatkan, kericuhan tersebut terjadi pada menit akhir saat tim Futsal Kabupaten Bener Meriah menjaringkan bola ke gawang tuan rumah sehingga kedudukan menjadi 7-6 untuk Tim Futsal Kabupaten Bener Meriah tetapi pertandingan yang dipimpin oleh wasit Zulfikar meniup peluit karena adanya tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh pemain tuan rumah (Kota Banda Aceh), sehingga goal yang diciptakan tim Futsal Bener Meriah dianggap tidak sah atau dianulir
(JB)