BerawangNews.com, Banda Aceh - Diskusi akbar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang diselenggarakan oleh alumni LK II HMI dari berbagai komisariat melalui via zoom mengahasilkan buah pikiran yang sangat matang dan relevan untuk digerakkan bersama disaat kondisi pandemi saat ini, Rabu (03/08/202) Kemarin.
Stering commite shiddiq mubarak melalui ketua panitia rizky azhari saputra yang merupakan alumni LK II 2021 dari komisariat FISIP USK, menyatakan bahwa diskusi ini berlangsung dengan sangat khitmad dan tenang yang dihadiri ratusan peserta melalui via zoom.
Pada perjumpaan kali ini seminar ini sengaja menghadirkan aktivis kampus yang memiliki jiwa progresif yaitu antara lain Reza hendra putra, T. Muhammad shandoya, Viky nurhakim.
Reza Hendra putra mengungkapkan untuk berhenti bersikap skeptis terhadap sesama mahasiswa. Yg perlu kita skeptiskan terhadap pemerintah, mari berbenah diri untuk bertanggung jawab sebagai khalifah fil ard, menjadi man of future saling evaluasi diri dan mengimplementasikan tri dharma, dan tujuan HMI
Sedangkan Aktivis muda USK yaitu T.m Sandoya juga mengatakan bentuk kemundurannya terletak pada agent atau manusianya. Yang paling nampak terlihat adalah memudarnya budaya berpikir analitis, kritis dan reflektif.
Solusinya harus ditumbuhkan kembali budaya organisasi yang ideal, misalnya Diskusi, dsb
Bahkan dia mengungkapkan dengan tegas bahwa HMI harus di kembalikan ke habitatnya, HMI yang notabenenya adalah mahasiswa dan pemimpinnya juga berasal dari mahasiswa harus memiliki paradigma yang progresif terhadap pengkaderan dan harus sesuai dengan tuntutan zaman
Sebagai penutup Viki Nur Hakim memberikan pesan tentang bagaimana kita harus berfikir lebih maju dengan tidak meremehkan para generasi muda terutama yang berasal dari kaum wanita, karena banyak perubahan itu ditentukan oleh para wanita yang mampu melahirkan kader terbaik dan tak hanya itu Mereka bisa menjadi aktor utama dalam perubahan, sejarah telah mencatat betapa hebatnya para kaum wanita dalam mengubah tatanan dunia.
Dia juga juga mengatakan gerakan HMI tanpa kohati itu diskriminasi, maka dari itu, setiap gerakan harus melibat perempuan, terutama gerakan kecerdasan, karana kecerdasan anak ini di warisi dari gen ibunya. Kalau naik kohatinya bukan hanya HMI yg baik tapi dunia ini juga akan baik. Kan itu
Banyak revolusi itu di mulai dari para pemuda, sudah saatnya meja kopi melahirkan aksi bukan hanya orasi lalu di telan bumi.
Mahasiswa sangat membutuhkan diskusi yang seperti ini yang tidak mengutamakan isu politik sebagai jalan pintasnya tapi menjadikan diskusi ini sebagai wadah pembuka wawasan dan pengetahuan
(Rill/SRB)