Notification

×

iklan dekstop

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

KKN Unimal Kelompok 103 Inovasi enceng gondok sebagai bahan pupuk kompos

Selasa, 10 November 2020 | November 10, 2020 WIB Last Updated 2020-11-10T08:45:02Z


 
BerawangNews.com, Takengon - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 103 Melalui programnya membuat suatu inovasi pupuk kompos berbahan dasar eceng gondok bersama Masyarakat di Kampung Hakim Bale Bujang Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah. (Senin, 9/11/2020).

Ketua kelompok Yudi ramadhan Mengungkapkan kompos ini dapat digunakan untuk membantu menyuburkan tanah. Mengingat penguatan Ketahanan pangan adalah salah-satu hal yang harus diperhatikan dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Dalam hal tersebut strategi yang dapat diterapkan adalah memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam sayuran, buah-buahan maupun tanaman obat-obatan, dengan adanya pupuk kompos ini tanaman akan tumbuh subur dan harapannya dapat mengurangi ketergantungan masyarakat selama ini terhadap pupuk kimia.

Mahasiswa KKN Unimal yang tergabung dalam kelompok 103 mengambil Skema KKN Pencegahan Covid-19 terdiri dari 7 mahasiswa yang berasal dari Fakultas Pertanian dan Teknik yaitu Yudi Ramadhan (Agroekoteknologi), Miftahul Rezki (Agroekoteknologi), Khairun Nisa (Agroekoteknologi), Rita Simahate (Agroekoteknologi), Siti Rahmah Dani, (Agroekoteknologi) Sapriandi (Teknik sipil), dan Supriatin (Teknik Industri).

Program ini disambut baik oleh masyarakat, hal ini tampak dari antusias Masyarakat yang penasaran dan rasa ingin tahu yang tinggi. Enceng gondok disini cukup banyak, ada dipinggiran sungai tidak termanfaatkan, Saya baru tahu juga kalau enceng gondok ini bisa dijadikan pupuk seperti yang di buat Adik-adik Mahasiswa KKN. ujar ibu Siti Nafisah Istri Reje (Kepala Desa) Hakim Bale Bujang.

Sementara itu, Dr. lr. Muliana, MP Selaku Dosen pembimbing lapangan (DPL) juga sangat mendukung program tersebut melalui pesan WhatsApp beliau mengatakan program ini sangat bagus sekali, maka jangan lupa agar didokukementasikan step-step pelaksanaannya dan libatkan juga masyarakat dalam program tersebut.

Proses Pengolahan pupuk kompos ini sangatlah mudah, dan masih tergolong pengolahan tradisional, bahan dasar yang digunakan hanya tumbuhan enceng gondok.

Enceng gondok ini kami dapatkan dari pinggir sungai kampung Hakim Bale Bujang, lalu kami olah menjadi pupuk kompos dengan cara kami cacah enceng gondok tersebut terlebih dahulu, kemudian kami jemur dibawah sinar matahari untuk mengurangi Kadar Airnya selama 60 menit, setelah itu tuangkan EM4, dan Larutan Gula Merah ke enceng gondok tersebut untuk membantu percepatan fermentasi, Aduk Hingga Merata, Terakhir Kemas didalam plastik dilapisi goni, simpan dalam tempat yang teduh dan terhindar dari sinar matahari, Tunggu Hingga 15 Hari, Pupuk Kompos Siap di Aplikasikan Ungkap Rita Simahate, salah satu Mahasiswa KKN Anggota kelompok 103.

Pupuk Kompos ini dapat diaplikasikan ke semua jenis tanaman, baik sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman obat-obatan maupun berbagai jenis bunga hiasan. tutupnya.

(ES)