Khabarmu terbawa angin petang
Terusik hatiku untuk bertandang
Membahas goresan
lembaran-lembaran kosong
Lembaran kosong usang gosong
Kini aku kembali untukmu
Mencari puing-puing ketika itu
Puing berpoding kenangan bisu
Penuh tanda tanyaku padamu
Danau Lut Kucak danauku
Ada apa denganmu kasihku?
Keberadaanmu tak seindah dulu
Seperti luka mendalam menemanimu
Kenapa kubangan beningmu mengecil?
Rerumputan menjalar ke jantungmu
Kehidupanmu terusik privasimu terganggu
Daratan rawa-rawa bersanding bersamamu
Hangus gundul gersang rambutmu
Danau Lut Kucakku sayang
Danau Lut Kucakku malang
Siapakah pemberi luka itu?
Wujudmu memprihatinkan curi perhatian
Ketakutan yang ingin kutepiskan
Kecemasan dalam iktiar doaku
Menata carut-marut raut wajahmu
Aku hadir menghampiri berandamu
Kesempatan kedua bagiku untukmu
Ceritakan padaku tentang lukamu
Izinkan aku membalut lukamu
Biodata:
Penulis bernama Lasma Farida, seorang mahasiswi pascasarjana
IAIN Lhoksumawe dan berprofesi sebagai seorang guru IPA MTsN Bener Meriah.
Sekarang juga sedang fokus dengan dunia menulis (cerpen, novel, cerita anak,
dan puisi). Karya solonya adalah:
1. Cut Nyak Lahore (novel inspiratif)
2. Kita Kata Burni Telong dari Bale Redelong (151 puisi dan
qoutes)
3. Sapu Lidi dan Pendekar Bermasker Hitam (15 cerita
perjuangan dan pertualangan anak di kaki gunung berapi Burni Telong)
4. Mata Air Bukan Air Mata (22 kumpulan Cerpen daerah dan
nasional)
5. Tentang Sejuta Rasa (53 Puisi Pendidilan dan alam
semesta)