Praktik meditasi yang selama ini sering dianggap sebagai sarana untuk kesehatan pribadi ternyata memiliki manfaat yang lebih luas dan dapat dirasakan oleh orang-orang di sekitar pelakunya. Berbagai penelitian ilmiah, termasuk yang terbaru, menunjukkan bahwa ketenangan dan welas asih yang dikembangkan melalui meditasi dapat menyebar ke komunitas melalui fenomena yang disebut ‘efek riak sosial’ (social ripple effect).
Bukti Ilmiah Peningkatan Kepedulian Sosial
Selama lebih dari 20 tahun, para ilmuwan saraf telah mendokumentasikan bagaimana meditasi mindfulness dapat membantu seseorang menumbuhkan ketenangan. Namun, riset terbaru menunjukkan manfaatnya tidak berhenti di situ. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang bermeditasi menunjukkan peningkatan kepositifan terhadap orang lain, kepekaan terhadap penderitaan sesama, dan kecenderungan yang lebih tinggi terhadap altruisme.
Dalam sebuah studi klasik, para peneliti menemukan bahwa peserta yang telah menerima pelatihan meditasi selama delapan minggu secara signifikan lebih mungkin untuk memberikan kursi mereka kepada seseorang yang tampak kesakitan dibandingkan peserta yang tidak menerima pelatihan.
Intervensi meditasi juga terbukti dapat mengurangi bias terhadap berbagai kelompok, termasuk kelompok etnis luar, tunawisma, dan orang yang menghadapi stigma karena berat badan.
Mekanisme di Balik Manfaat Sosial
Ada beberapa mekanisme yang menjelaskan mengapa praktik meditasi seseorang dapat bermanfaat bagi orang di sekitarnya. Pertama, meditasi melatih praktisi untuk sadar pada saat ini, yang dapat meningkatkan kepekaan terhadap perspektif dan emosi orang lain.
Kemungkinan lain adalah meditasi membantu praktisi untuk lebih baik dalam menghadapi emosi negatif. Hal ini membuat mereka tidak terlalu tertekan saat berinteraksi dengan penderitaan orang lain, sehingga lebih mampu untuk merespons. Sejalan dengan gagasan ini, para peneliti pada tahun 2023 menemukan bahwa meditasi meningkatkan kepedulian seseorang terhadap penderitaan orang lain.
Dampak pada Hubungan Interpersonal Profesional
Manfaat sosial dari meditasi juga terbukti dalam lingkungan profesional. Sebuah studi yang diterbitkan pada musim semi lalu membandingkan 47 dokter yang dilatih meditasi dengan 47 dokter yang tidak. Hasilnya, kelompok dokter yang bermeditasi tidak terlalu cemas dalam berkomunikasi dengan pasien, melaporkan kepercayaan yang lebih besar pada orang lain, dan secara signifikan lebih kecil kemungkinannya untuk melakukan “pengobatan defensif” (pilihan medis berdasarkan rasa takut akan tuntutan hukum). Hal ini pada akhirnya meningkatkan kualitas interaksi dokter-pasien dan perawatan yang diberikan.
Efek Riak Sosial Kebaikan yang Menular
Fenomena ‘efek riak sosial’ menunjukkan bahwa sifat dan perilaku seseorang dapat menyebar melalui jaringan sosial mereka. Sebuah studi pada tahun 2024 di Honduras menunjukkan bagaimana informasi kesehatan yang diberikan kepada individu yang memiliki koneksi sosial yang kuat dapat menyebar hingga ke “teman dari teman” mereka dua tahun kemudian.
Meskipun studi riak sosial belum secara khusus meneliti meditasi, kemungkinan fenomena serupa terjadi. Ketenangan dan welas asih yang ditumbuhkan oleh seorang meditator dapat mereka tularkan kepada orang lain, yang kemudian mungkin menularkannya lebih jauh lagi. Ini adalah pengingat bahwa ketika kita memperbaiki kesejahteraan diri sendiri, kita juga dapat memperbaiki kehidupan orang lain.
Poin Kunci Berita
- Manfaat meditasi tidak hanya untuk diri sendiri tetapi menyebar ke orang lain.
- Riset menunjukkan meditasi meningkatkan empati altruisme dan mengurangi bias.
- Praktik ini meningkatkan kualitas hubungan interpersonal seperti pada dokter-pasien.
- Fenomena ‘efek riak sosial’ menjelaskan penyebaran perilaku positif ini.
Sumber referensi utama:
- Meditation’s Benefits Stretch Beyond the Person Who Meditates. Diakses dari https://www.scientificamerican.com/article/meditations-benefits-stretch-beyond-the-person-who-meditates/ pada 9 Juli 2025




