Studi OpenAI: AI Copilot Kurangi Kesalahan Diagnosis Medis

Studi OpenAI dan Penda Health di Kenya menunjukkan AI copilot bernama AI Consult dapat mengurangi eror diagnosis 16% dengan bertindak sebagai jaring pengaman bagi dokter.
AI Copilot Kurangi Kesalahan Diagnosis Medis

OpenAI, bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan Penda Health, merilis hasil studi yang menunjukkan efektivitas copilot klinis berbasis kecerdasan buatan (AI) dalam mengurangi kesalahan medis secara signifikan. Studi yang dilakukan terhadap 39.849 kunjungan pasien di Nairobi, Kenya, menemukan bahwa dokter yang menggunakan alat bernama AI Consult berhasil menurunkan tingkat kesalahan diagnosis sebesar 16 persen dan kesalahan pengobatan sebesar 13 persen.

Dilansir dari publikasi resminya, AI Consult adalah sistem yang dikembangkan Penda Health menggunakan model GPT-4o dari OpenAI. Alat ini terintegrasi ke dalam rekam medis elektronik dan berfungsi sebagai “jaring pengaman real-time”. AI Consult bekerja di latar belakang selama konsultasi pasien dan hanya akan aktif memberikan peringatan jika mendeteksi potensi kesalahan. Peringatan tersebut memiliki tiga level: hijau (tidak ada masalah), kuning (masalah moderat), dan merah (isu kritis yang wajib dilihat dokter).

Menurut OpenAI, keberhasilan ini tidak hanya bergantung pada kecanggihan model AI, tetapi juga pada implementasi yang selaras dengan alur kerja klinis. AI Consult dirancang bersama para dokter untuk memastikan sistem tersebut mendukung, bukan mengganggu, proses perawatan. Yang terpenting, keputusan akhir medis tetap berada sepenuhnya di tangan dokter, dengan AI hanya bertindak sebagai pemberi masukan.

Studi ini dipandang sebagai sebuah templat awal untuk penggunaan Large Language Models (LLM) yang aman dan efektif dalam mendukung para profesional kesehatan. Proyek riset peningkatan kualitas ini telah mendapatkan persetujuan dari berbagai lembaga etis dan kesehatan di Kenya, termasuk Komite Tinjauan Etis dan Ilmiah AMREF Health Africa serta Kementerian Kesehatan Kenya. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjembatani kesenjangan antara kemampuan model AI dan penerapannya di dunia nyata.

Baca juga: Kemenkes Beri Kiat Aman Gunakan ChatGPT untuk Informasi Kesehatan

Follow Us

Klik untuk Ikuti kami di Google News

Bagikan Berita

Terkait

Terkini