SURAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memperkenalkan sebuah istilah baru untuk menggambarkan fenomena keserakahan dalam ekonomi, yakni “serakahnomics”. Hal ini diungkapkannya saat menyoroti banyaknya kekayaan Indonesia yang dijarah oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Surakarta, pada Minggu (20/7) malam.
Presiden Prabowo menyatakan keprihatinannya terhadap para pelaku yang disebutnya sebagai “maling” kekayaan negara. Menurutnya, tindakan mereka sudah melampaui batas nalar dan didasari oleh keserakahan semata. “Saya sedih mereka-mereka itu menurut saya sudah di arah bukan lagi masuk akal atau apa mereka ini dalam rangka sudah serakah,” kata Prabowo.
Ia pun menyebut fenomena ini sebagai sebuah mazhab ekonomi baru yang belum pernah ada sebelumnya. “Jadi ternyata kita ada fenomena baru, saya kira mazhabnya tadi mazhab ini mazhab itu, ini ada masa baru ekonomi itu, yang saya sebut mazhab serakahnomics,” lanjutnya.
Prabowo menegaskan bahwa istilah ini tidak akan ditemukan di buku teori ekonomi mana pun, seraya memberikan peringatan keras kepada para pelakunya. “Serakahnomics ini sudah lewat, nggak ada di buku, nggak ada di universitas ekonomi kayak begini. Ini ilmu serakah. Tapi ya tunggu tanggal mainnya,” katanya. Di sisi lain, ia tetap optimistis terhadap masa depan bangsa yang menurutnya semakin dihormati di kancah internasional.