BERAWANGENWS – Indonesia dinilai semakin cerdas dalam menghadapi berbagai krisis ekonomi global. Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Purbaya Yudhi Sadewa, mengungkapkan hal ini berdasarkan pengalaman Indonesia melewati sejumlah krisis, mulai dari krisis 1997-1998 hingga pandemi COVID-19.
Purbaya menjelaskan, Indonesia telah banyak belajar dari krisis-krisis sebelumnya. Hal ini memungkinkan Indonesia untuk keluar dari setiap krisis dengan baik dan tetap mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif. Pernyataan ini disampaikan dalam acara LPS Financial Festival 2025 di Medan, Sumatera Utara, Rabu (20/8/2025).

Ia mencontohkan keberhasilan Indonesia dalam mengambil keputusan tepat saat krisis keuangan 2008. Pemerintah saat itu memutuskan untuk menurunkan suku bunga guna menjaga konsumsi domestik. Strategi ini terbukti efektif menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,6% pada tahun 2009.
"Tahun 2009 ekonomi kita tumbuh 4,6% dengan menjaga domestik saja. Negara lain hancur, tapi kita bisa tumbuh seperti itu dan jadi dikagumi oleh dunia," ujarnya.
Purbaya mengakui bahwa ketidakpastian ekonomi akan selalu ada dan menimbulkan kekhawatiran. Namun, kunci utama adalah kemampuan untuk mengendalikan ekonomi domestik dengan pendekatan yang tepat. Ia meyakini bahwa Indonesia telah memahami cara mengendalikan ekonomi domestik berdasarkan pengalaman menghadapi krisis-krisis sebelumnya.