Presma Unigha Sesalkan Pelaporan Dua Mahasiswa ke Polisi

Presiden Mahasiswa Unigha mengecam pelaporan dua rekannya ke polisi pasca-unjuk rasa. Tindakan ini dianggap sebagai kemunduran demokrasi dan pembungkaman kebebasan berekspresi.
Presma Unigha dan Pelaporan Mahasiswa

Presiden Mahasiswa (Presma) Universitas Jabal Ghafur (Unigha), Mohd Agil Gunawan, menyayangkan tindakan pelaporan dua mahasiswa ke pihak kepolisian menyusul aksi unjuk rasa di lingkungan kampus. Pelaporan yang dilakukan pada 16 Mei lalu tersebut dinilai sebagai langkah represif yang menciderai semangat demokrasi dan kebebasan berekspresi di institusi pendidikan.

Dua mahasiswa yang dilaporkan adalah Muhammad Pria Al-Ghazi, koordinator lapangan aksi, dan Mirzatul Akmal, salah seorang peserta aksi. Dilansir dari atjehwatch.com, Mohd Agil Gunawan pada Minggu (20/7) mengatakan, “Pelaporan tersebut dilakukan pada 16 Mei 2025, menyusul kericuhan yang terjadi dalam aksi unjuk rasa di lingkungan kampus.” Akibat laporan tersebut, keduanya kini harus menjalani proses hukum.

Menurut Agil, persoalan dinamika mahasiswa seharusnya diselesaikan melalui mekanisme internal kampus, bukan melalui jalur hukum.

“Kami menyesalkan tindakan pelaporan ini. Kampus seharusnya menjadi ruang yang aman dan inklusif bagi mahasiswa untuk menyalurkan aspirasi secara damai dan konstruktif. Penanganan terhadap dinamika aksi mestinya dilakukan melalui mekanisme internal dan pendekatan dialogis,” tegasnya.

Dari pernyataan tersebut, ditekankan bahwa penyelesaian konflik secara bijak lebih diutamakan demi menjaga marwah institusi.

Pemerintahan Mahasiswa (PEMA) Unigha menyatakan akan terus mengawal kasus ini untuk memastikan hak-hak kedua mahasiswa tersebut dilindungi. Agil juga mengajak seluruh mahasiswa untuk tidak takut menyuarakan kebenaran.

“Saya mengajak seluruh mahasiswa untuk tidak gentar menyampaikan pendapat dan tidak takut terhadap intimidasi dalam menyuarakan kebenaran,” serunya. PEMA berkomitmen untuk mendampingi kedua mahasiswa tersebut dan menjaga Unigha sebagai ruang yang demokratis dan terbuka.

Follow Us

Klik untuk Ikuti kami di Google News

Bagikan Berita

Terkait

Terkini