BERAWANGENWS – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengalami penurunan volume niaga gas sebesar 1,1% pada semester pertama tahun 2025. Volume niaga gas tercatat 832 BBTUD, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 841 BBTUD.
Direktur Komersial PGN, Aldiansyah Idham, menjelaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan gas bumi dari pemasok utama di wilayah Sumatera dan Jawa. Selain itu, permintaan dari pelanggan juga mengalami penurunan. "Pencapaian volume niaga gas mengalami penurunan sebesar 1,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal ini disebabkan baik pasokan gas bumi dari lapangan gas pemasok utama dan demand di sisi pelanggan mengalami penurunan," ujar Aldi dalam acara Public Expose Live secara virtual, Rabu (10/9/2025).

Lebih lanjut, Aldi mengungkapkan bahwa 43% dari total volume niaga gas PGN disalurkan kepada pelanggan penerima Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) pada semester I 2025. Sektor pelanggan PGN meliputi pembangkit listrik (27%), kimia (18%), keramik (10%), makanan (9%), besi dan kaca masing-masing (6% dan 5%), serta pelanggan lain termasuk pupuk (25%). "Sampai dengan Juni 2025, 43% dari 832 BBTUD volume niaga adalah gas yang dialihkan kepada pelanggan harga gas bumi tertentu," jelasnya.
Untuk menjaga keandalan pasokan, PGN melakukan penambahan gas regasifikasi atau mengubah Liquefied Natural Gas (LNG) untuk kesediaan stok. Berdasarkan sumber pasokan gas, 43% berasal dari Pertamina Group, sementara 57% lainnya dari pemasok lain, termasuk dari blok Corridor di Sumatera. "Sampai dengan semester satu ini, bauran pasokan gas terdiri dari gas pipa sebesar 90% dan LNG sebesar 10%," pungkas Aldi.