BERAWANGENWS – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Yandri Susanto, membuka peluang kerja sama dengan China untuk mengakselerasi digitalisasi desa di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam pertemuan dengan Delegasi China Investment Association Overseas Investment Union (CIAOIU) di Jakarta, Kamis (18/9/2025).
Yandri menjelaskan, dari 75.266 desa di Indonesia, pengawasan dana desa masih dilakukan secara manual. Padahal, selama sepuluh tahun terakhir, pemerintah pusat telah mengucurkan Rp 680 triliun untuk dana desa. Digitalisasi desa menjadi kunci untuk meningkatkan efektivitas pengawasan dan pengelolaan dana tersebut.

Selain digitalisasi, Mendes juga menawarkan peluang kerja sama di bidang hilirisasi produk desa, pengembangan pemuda pelopor desa, penguatan pengawasan dana desa, dan percepatan pembangunan daerah tertinggal. Pemanfaatan teknologi dari China diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk desa, sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Kerja sama Indonesia-China dinilai strategis untuk memajukan kedua negara, tidak hanya di bidang ekonomi, tetapi juga perdagangan, keamanan, dan pertukaran budaya. Presiden CIAOIU, Liu Xiongying, menyatakan keyakinannya bahwa kolaborasi erat akan mendorong pembangunan komunitas dengan nasib bersama, serta memberikan kontribusi bagi perdamaian dan pembangunan di kawasan dan dunia.
Sebagai tindak lanjut, delegasi CIAOIU akan mengunjungi Desa Ciasem Baru di Subang, Jawa Barat, dan Desa Wargasara di Serang, Banten, untuk melihat langsung potensi kerja sama di tingkat desa. Kunjungan ini diharapkan dapat mempercepat realisasi program-program pembangunan desa yang berkelanjutan dan inklusif.