BERAWANGENWS – Stephen Miran, mantan penasihat ekonomi Presiden Donald Trump, telah resmi menduduki kursi anggota Dewan Gubernur The Federal Reserve (The Fed), Bank Sentral Amerika Serikat. Pengesahan ini terjadi setelah Miran memperoleh 48 suara dukungan, mengamankan posisinya untuk mengisi sisa masa jabatan Adriana Kugler yang berakhir pada Januari 2026, sebagaimana dilansir berawangnews.com dari CNN, Rabu (17/9/2025).
Dengan penunjukan ini, Miran akan menjadi salah satu dari 12 pejabat yang memiliki hak suara dalam menentukan kebijakan suku bunga di Amerika Serikat. Miran menyatakan komitmennya untuk tidak mengundurkan diri dari posisinya di Gedung Putih selama menjabat di The Fed, namun akan mengambil cuti tanpa gaji saat mendampingi Trump.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan mengenai independensi The Fed, mengingat untuk pertama kalinya dalam sejarah 111 tahunnya, seorang anggota Dewan Gubernur The Fed juga berstatus sebagai pegawai presiden. Hal ini terjadi di tengah tekanan yang terus-menerus diberikan oleh pemerintahan Trump kepada The Fed untuk menurunkan suku bunga, termasuk kritik pribadi terhadap Ketua Dewan Gubernur The Fed Jerome Powell dan upaya pemecatan anggota Dewan Gubernur The Fed Lisa Cook.
Miran menekankan pentingnya independensi The Fed bagi perekonomian dan pasar keuangan yang berfungsi dengan baik. Ia juga berjanji untuk mematuhi aturan etika dan hukum federal selama menjabat sebagai gubernur The Fed, sebagaimana disampaikannya kepada para senator selama sidang penetapannya.
