BERAWANGNEWS – Meta Platforms Inc. secara resmi menunjuk Shengjia Zhao, salah satu peneliti kunci di balik pengembangan ChatGPT OpenAI, sebagai Kepala Ilmuwan di Superintelligence Lab. Penunjukan yang diumumkan oleh CEO Mark Zuckerberg pada akhir Juli 2025 ini merupakan langkah strategis Meta untuk memimpin pengembangan Kecerdasan Umum Buatan atau Artificial General Intelligence (AGI). Zhao adalah satu dari empat talenta penting OpenAI yang berhasil direkrut oleh Meta baru-baru ini.
Arsitek di Balik Layar ChatGPT
Shengjia Zhao, yang masih berusia 31 tahun, dikenal sebagai salah satu arsitek utama di balik layar kesuksesan OpenAI. Selama berkarir di sana, ia berkontribusi langsung pada penciptaan model bahasa canggih GPT-4 serta versi-versi lanjutannya. Keahliannya dalam melatih model skala besar dan pembelajaran penguatan (reinforcement learning) membantu membentuk kemampuan ChatGPT dalam memproses umpan balik manusia dan merespons dengan lebih bernuansa.
Kredibilitas Zhao dibangun di atas fondasi akademis yang kuat. Ia merupakan lulusan dari Universitas Tsinghua di Tiongkok, menjalani program pertukaran di Rice University, dan meraih gelar PhD di bidang Ilmu Komputer dari Stanford University pada tahun 2022, pusat revolusi AI di Silicon Valley.
Misi Baru Membangun AGI di Meta
Di Meta, Zhao mengemban misi yang lebih ambisius. Superintelligence Lab didirikan dengan tujuan melampaui kapabilitas AI saat ini untuk menciptakan AGI, yaitu AI yang dapat berpikir, beradaptasi, dan bernalar lintas domain layaknya manusia. Sebagai Kepala Ilmuwan, Zhao berada di pucuk pimpinan visi ilmiah untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Dalam peran barunya, ia akan bekerja sama erat dengan Alexandr Wang, Chief AI Officer Meta sekaligus pendiri Scale AI. Penunjukan Zhao tidak hanya menunjukkan perburuan talenta di industri AI, tetapi juga kepercayaan Meta terhadap individu yang memiliki pemahaman mendalam untuk memimpin gelombang sistem cerdas berikutnya.