Dana Segar Rp200 T Guyur Bank Nasional!

BERAWANGENWS – Kabar baik bagi sektor perbankan dan perekonomian nasional! Pemerintah melalui Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, berencana menyuntikkan dana sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke sejumlah bank nasional. Rencananya, mulai Jumat (12/9/2025), enam bank BUMN akan menerima kucuran dana segar ini.

Dana tersebut akan ditempatkan dalam bentuk rekening pemerintah dan bertujuan untuk meningkatkan penyaluran kredit oleh bank, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara signifikan.

Dana Segar Rp200 T Guyur Bank Nasional!
Gambar Istimewa : akcdn.detik.net.id

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan tanggapannya terkait dampak kebijakan ini terhadap perekonomian. "Ya tunggu saja, reformasi sudah berjalan. Implementasi PP 28 juga akan berjalan 5 Oktober," ungkap Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (11/9/2025).

Airlangga memilih untuk tidak memberikan komentar lebih lanjut dan menyerahkan sepenuhnya kebijakan ini kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. "Nanti tunggu dari menteri keuangan saja," ujarnya singkat.

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto, sebelumnya menyatakan bahwa suntikan dana Rp200 triliun ini berpotensi besar untuk mendongkrak perekonomian. Namun, ia menekankan bahwa dampaknya bisa tidak maksimal jika tidak ada dukungan kebijakan pemerintah untuk merelaksasi kemudahan berusaha di sektor riil.

"Kalau tidak, ya ujungnya ekonomi tidak akan tumbuh seperti ekspektasi yang diharapkan," kata Eko dalam sebuah diskusi publik.

Eko menilai bahwa saat ini perbankan sebenarnya kekurangan permintaan kredit dari masyarakat dan dunia usaha. Hal ini disebabkan oleh lesunya sektor usaha, yang memerlukan dorongan dari pemerintah untuk kembali bergairah.

"Dilihat dari kredit yang disetujui bank tapi tak diserap sektor riil itu besar. Itu menandakan bank juga sebenarnya hari ini juga nyari siapa yang mau pinjam, mereka juga bingung credit growth-nya rendah sekali," jelas Eko.

Follow Us

Klik untuk Ikuti kami di Google News

Bagikan Berita

Terkait

Terkini