BERAWANGENWS – Lebih dari 10.000 pramugari Air Canada melakukan aksi mogok kerja yang berpotensi melumpuhkan operasional maskapai. Menteri Tenaga Kerja Kanada, Patty Hajdu, mendesak Air Canada dan serikat pekerja Canadian Union of Public Employees (CUPE) untuk segera kembali ke meja perundingan guna mencari solusi terkait sengketa upah.
Aksi mogok yang dikonfirmasi oleh CUPE melalui media sosial ini diperkirakan akan berlangsung selama 72 jam. Dampaknya sangat signifikan, dengan sekitar 623 penerbangan dibatalkan dan berpotensi mempengaruhi lebih dari 100.000 penumpang setiap harinya.
Air Canada telah menyatakan bahwa mereka telah mengantisipasi pembatalan penerbangan akibat aksi mogok ini. Maskapai menyarankan penumpang yang terdampak untuk tidak datang ke bandara kecuali memiliki tiket terkonfirmasi dengan maskapai lain.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan gangguan perjalanan yang meluas dan kerugian ekonomi. Pemerintah Kanada berharap kedua belah pihak dapat mencapai kesepakatan secepatnya untuk menghindari dampak yang lebih buruk bagi penumpang dan industri penerbangan. Desakan Menteri Hajdu menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani sengketa ini dan memfasilitasi solusi yang adil bagi semua pihak.
