Radja Fadlul Arabi
Pemuda Pidie
30 September merupakan hari yang luar biasa bagi seluruh masyarakat Indonesia, tanggal itu juga menjadi salah satu tanggal istimewa sebagai tanggal yang dianggap keramat bagi masyarakat Indonesia.
Peristiwa di tanggal itu dan hari tersebut sangatlah menakutkan dan sangat membekas bagi seluruh rakyat Indonesia yaitu peristiwa Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia atau G30SPKI.
Organisasi atau partai atau Gerakan ini adalah sebuah gerakan yang di Prakasa atau dikembangkan oleh seseorang yang baru saja mendarat di Indonesia setelah melancong dari Rusia bekerja sama dengan seorang yang pernah menjadi ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia yang bernama Muso dan Aidit. Organisasi ini berdiri dengan sebagai sebuah organisasi ideologi atau organisasi partai yang berideologi Komunis, akan tetapi keotentikannya berubah, ibarat pepatah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit, motivasi seperti inilah yang mampu mengubah atau menggerakan organisasi PKI ini yang semula gerakan ini berjuang dengan senjata pulpen berubah menjadi gerakan yang berjuang dengan senjata tajam dan api. PKI menjadi salah satu tempat yang menjadi rujukan referensi fakta dan nilai sejarah yang sangat unik, peristiwa gerakan 30SPKI adalah salah satu peristiwa yang mampu membuat seluruh elemen masyarakat Indonesia kocar-kacir, bahkan tokoh-tokoh yang telibat bukan hanya Muso dan Aidit namun ternyata dibalik itu semua ada beberapa fakta yang terjadi di lapangan yang membuktikan bahwa gerakan ini memiliki berbagai sudut pandang berbeda tentang siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa ini, maka spekulasi Soekarno, Soeharto, Dan Aidit dipertanyakan apakah mereka terlibat atau tidak, sehingga penulis ini mengibaratkan bahwa gerakan PKI ini adalah sebuah partai yang di kendalikan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga menimbulkan konflik atau perpecahan dalam negara, walaupun negara ini sudah mampu menghalau PKI dari Indonesia, namun ingatan atau referensii akan dari fakta sejarah gerakan tersebut masih membayangi pikiran tokoh-tokoh dan masyarakat Indonesia.
Begitulah keistimewaan praktik politik adu domba yang dipraktikkan oleh PKI sehingga membuat bangsa ini hampir terpecah-belah, dan juga mampu menduduki istana selama beberapa hari, bahkan juga mampu membunuh 7 panglima angkatan darat yang selalu setia menemani Indonesia.
Penulis ingin mengajak kepada seluruh masyarakat agar bisa menganggap peristiwa itu dengan istilah bagai angin berlalu yang bermakna gerakan tersebut boleh diingat, namun jangan gara-gara ingatan tersebut membuat kita trauma, atau membuat kita ketakutan, bahkan bisa jadi ingatan gerakan tersebut mampu membuat kita tidak bisa bergerak atau berkembang dalam kehidupan sehari-hari.
Penulis juga ingin memberitahu kepada pemerintah bahwa melaksanakan hari ulang tahun atau dirgahayu atau refleksi hari tentang PKI adalah suatu kegiatan positif yang dilakukan oleh pemerintah dengan melakukan Nobar atau menonton bersama sama filmnya PKI dengan tujuan yakni mengajarkan atau mengedukasikan bagaimana kekejaman yang dilakukan oleh PKI kepada anak-cucu kita agar mereka mampu atau mengetahui bahwa sebab dan akibat dari gerakan PKI adalah kehancuran dari segala sisi atau bidangnya.
Akan tetapi gerakan PKI ini jangan hanya dilihat dari sudut pandang kejahatan begitu juga namun coba lihat juga dari sisi lain seperti rencana mereka dalam melakukan serangan dengan alat komunikasi yang seadanya, perlengkapan senjata yang tidak begitu banyak dan penulis ingin memberitahu kepada pembaca bahwa dibalik gerakan PKI itu terdapat suatu metode pendidikan yang sangat luar biasa bahkan bisa saja, dan mereka mampu mengamalkan metode itu yang kita sebut percaya.
Rasa percaya yang sangat luar biasa yang ditunjukkan oleh pimpinan kepada kawan seperjuangannya dan anggotanya adalah suatu rasa yang mungkin sebelum adanya PKI tersebut ajaran ini sudah lebih dahulu diajarkan oleh guru kita masing-masing, bahkan penulis ingin mengajak kepada seluruh masyarakat elemen masyarakat agar bisa meniru PKI dalam hal rasa percaya sesama muslim dan sesama masyarakat Indonesia mengalahkan rasa egoisme.
PKI juga mengajarkan bagaimana kompaknya mereka dalam bekerjasama, bersatunya mereka dan mendengar pemimpinnya mampu memberikan motivasi kepada anggotanya sehingga mampu menguasai Indonesia .oleh sebab itu penulis memberikan gelar kepada gerakan pki dengan istilah Perfecto Organizme.
Penulis menginginkan kita sebagai masyarakat Indonesia terlebih lagi umat Islam maka kita harus lebih percaya kepada sesama kita baik dari segi Islam maupun manusia.
Sungguh miris bangsa ini apabila kita cuman melihat suatu organisasi atau pemberontakan hanya dilihat dari sisi kejahatan saja akan tetapi cobalah kita memahami dari berbagai sudut pandang dan cobalah kita memahami secara global bagaimana gerakan seperti PKI mampu menduduki radio istana hanya dalam waktu beberapa tahun setelah partai itu berkembang menjadi gerakan.
Dan juga penulis ingin mengajak kepada pembaca agar bisa meniru atau memplagiatisi gerakan PKI dalam hal ilmu pengetahuan dan mental yang sangat kuat.
Hal inilah yang menjadi salah satu kelemahan kita semua, kita semua masyarakat Indonesia yang berstatus sebagai masyarakat atau lebih dikenal dengan istilah umat yang mempunyai atau memiliki tokoh agamanya dan tokoh masyarakakat yang ilmnunya luar baisa, akan tetapi kita lebih memilih hal yang tidak berguna dibandingkan menuntut sebuah atau secuil ilmu pengetahuan saja, akan tetapi kita lebih suka asal bersuara tanpa peduli apa efek ke depan, dan sebab akitbat yang akan terjadi, dan juga kita juga tidak malu mengatakan saya yang paling atau lebih pintar akan tetapi ketika diminta pertanggung jawabannya atau dimintai bukti apakah ucapan kita sama dengan perbuatannya, aman yang terjadi Sebuah omong kosong atau kita fanatik terhadap menuruti pepatah tong kosong nyaring bunyinya sehingga beberapa dari seluruh rakyat Indonesia mengalami efek pembodohan yang sangat luar biasa dan kehancuran yang sangat luar biasa.
Oleh sebab itu maka penulis ingin mengajak kepada seluruh elemen masyarakat indonesa agar bisa menjaga kekompakan kerukunan, menjaga persaudaraan atau menjaga kesatuan agar organisasi atau partai atau gerakan seperti Pki tidak mampu mengalahkan indonesia secara akal dan fisik.