Foto : Rudi Sahara |
BerawangNews.com, Takengon - Pasca munoleng (panen padi), sejumlah pemuda Kampung Gunung Suku, Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah saling bahu membahu dalam agenda mengangkut padi dari sawah menuju rumah warga.
Kegiatan yang diadakan tersebut diselenggarakan guna mengenang atau kembali membangkitkan resam pada zaman dahulu yang disebut Masyarakat Gayo dalam artian (munoyoh).
Munoyoh merupakan salah satu kegiatan pemuda Gayo pada masa lalu yang berbondong-bondong saling bahu membahu dalam membantu mengangkut padi milik warga yang termasuk kedalam salah satu resam Gayo yakni dikenal dengan resam berume.
Dengan di koordinatori oleh Ruhdi Sahara, salah satu pemuda setempat dan juga termasuk mahasiswa fakultas hukum universitas Malikussaleh itu.
“Kegiatan ini kita lakukan guna mengenang atau kembali membangkitkan istilah beloh sara loloten mewen sara tamunen, yang kita ketahui semakin pesatnya perkembangan teknologi atau dunia modern ini kita berharap jangan sampai melupakan hal-hal kecil yang punya pengaruh besar terhadap kekompakan bebujang dalam satu kampung ataupun desa hilang”, kata Ruhdi Sahara.
Ruhdi juga menjelaskan bahwasanya para pemuda harus kembali mengulang atau merealisasikan kegiatan yang menyangkut kedalam bagian dari Gayo meskipun itu kecil, karena punya pengaruh besar terhadap Gayo sendiri, sebagaimana kita ketahui bahwasanya hal positif dari kegiatan semacam ini sudah hampir punah ataupun sama sekali tidak direalisasikan lagi disebabkan karena ketidak kompakan para pemuda antar desa atau karena tidak pernah saling bersama dalam satu kegiatan.
“Kami berharap untuk pemuda Gayo khususnya wilayah tengah, yang tau dan juga mengerti akan keadaan saat ini, meskipun kita tidak pernah ikut berjuang dalam membangun adat istiadat daerah kita setidaknya kita juga bisa berbuat untuk mempertahankan apa yang sudah dibuat oleh nenek moyang kita pada jaman dahulu, salah satunya dengan mengulang resam-resam yang bersifat membuat persatuan termasuk munoyoh tersebut pada resam berume”. Lanjut Rudi, yang diketahui juga sebagai pengurus Himpunan Mahasiswa Gayo dan Alas Lhokseumawe – Aceh Utara ini.
Kegiatan pemuda gunung suku tersebut mendapat apresiasi dari reje Kampung Gunung Suku, Burhanuddin dan juga para sesepuh yang ada pada desa tersebut.
“Semoga dengan kegiatan ini kita tidak melupakan bagian dari hal yang penting dari jati diri kita selaku masyarakat Gayo yakni saling gotong royong dalam segala hal,” ujar Burhanuddin.
"Inilah cara kecil kita dalam memulai, jika tidak sekarang maka kapan lagi, nantinya generasi penerus juga akan tertanam dengan sendiri dalam dirinya bahwa saling membantu itu indah dan sangat menambah keeratan hubungan dalam bermasyarakat hidup rukun dan damai, karena bebujang (pemuda) punya pengaruh besar terhadap kemajuan desa atau kampung, kegiatan ini akan terus kita lanjutkan". Tutup Ruhdi.
(JB)
________________
Foto Munoyoh Rom (Gayo)#Istimewa