BerawangNews.com, Takengon- Masyarakat Gayo mulai kembali menyuarakan penolakan tambang PT.LMR yang akan hadir di kecamatan Linge setelah beredarnya surat izin eksplorasi yang perizinan nya habis di bulan Juli.
Pergerakan ini mulai disuarakan di media sosial para pejuang penolakan tambang, mulai dari akun Facebook, WhatsApp dan Instagram, dengan layangan player coming soon konsolidasi Akbar, dalam hal ini para aktivis pejuang penolakan tambang mulai kembali menghimpun kekuatan untuk mempertahankan tanah asal orang Gayo
Isu penolakan tambang ini kembali semakin panas setelah kembali hadirnya lampiran surat terkait akan diadakannya konsultasi publik di desa lumut, kecamatan Linge 31 Mei 2021, yang mana dalam hal ini keramaian pasti terjadi disana, tapi katanya pemerintah melarang keramaian karena masih maraknya peningkatan Covid di Aceh Tengah, 17 kasus yang sudah tersebar di Aceh Tengah dari berbagai kecamatan, jikalau kegiatan ini tetap di berlangsungkan maka Pemda Aceh Tengah perlu di pertanyakan sikapnya, tandas Agus selaku salah satu mahasiswa yang getol menolak tambang
Aliansi Gerakan menolak lupa (GEMPA) akan kembali menggoyangkan kantor-kantor pejabat daerah yang telah di anggap bersenggema dengan pihak tambang PT.LMR, karena setelah di buktikan begitu masyarakat dan mahasiswa diam mereka juga membisu, mana yang katanya peduli akan masyarakat dan pro rakyat, ternyata itu hanya omong kosong saja, tutup Agus.
(JB)