Notification

×

iklan dekstop

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kasus Positif Covid-19 Di Bener Meriah Bertambah

Rabu, 26 Mei 2021 | Mei 26, 2021 WIB Last Updated 2021-05-26T13:11:39Z



BerawangNews.com, Redelong- Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Bener Meriah Ilham Abdi, S.STP., M.A.P. melaporkan berdasarkan surat Balitbangkes Aceh yang diterima sekitar pukul 21.00, Selasa, 25 Mei 2021, sebanyak 29 orang di Bener Meriah terkonfirmasi positif covid-19 metode RT-PCR, Rabu, (26/5/2021).

Ilham Abdi menerangkan 29 kasus baru terkonfirmasi positif covid-19 di Bener Meriah berdasarkan 47 sampel spesimen swab yang dikirim ke Banda Aceh. "Beberapa masih diproses Balitbangkes Aceh. Belum semua diperiksa," imbuh Ilham.

Banyaknya sampel spesimen swab yang dikirim Tim Satgas Bener Meriah tempo hari karena adanya tracing yang dilakukan Tim Satgas di beberapa kecamatan di Bener Meriah. "Termasuk sampel spesimen post-mortem dari pasien yang meninggal sebelumnya," sebut Ilham.

Dengan meningkatnya jumlah kasus covid-19 di Bener Meriah, Ilham Abdi menegaskan dan berpesan lagi kepada masyarakat untuk waspada dan hati-hati.

"Sayangi diri, keluarga kita, dan orang-orang di sekitar kita. Masih banyak di luar sana yang belum dan tidak mau di-swab karena alasan tidak merasakan gejala apa-apa atau kekhawatiran dinyatakan covid-19," ucap Ilham.

Kepala Dinas Kominfo Bener Meriah ini menyinggung terkait kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) covid-19. Orang-orang tertentu yang tidak mengalami gejala apapun, tetapi ketika diperiksa terpapar covid-19.

"Yang OTG ini, untuk tubuhnya sendiri ya tidak bereaksi apa-apa, tidak menunjukkan gejala apa-apa. Tapi, si OTG ini bisa menularkan virus ke orang lain kalau tidak menerapkan prokes. Sementara orang yang rentan imunnya dan punya bawaan penyakit tertentu, saat terpapar covid-19 akan menunjukkan gejala-gejala yang tampak seperti batuk, panas suhu tubuh, sesak, dan lain-lain," kata Ilham.

Ilham juga berpesan kepada masyarakat agar tidak melabeli negatif kepada korban covid-19. Seseorang yang terpapar covid-19 bukanlah aib dan kemudian dilabeli negatif. "Jangan mengucilkan atau menjelekkan yang terpapar covid-19. Seolah-olah korban adalah pelaku kejahatan. Tolong, bijaklah," pinta Ilham.

"Harusnya korban covid-19 (termasuk keluarganya), harusnya kita semangati, tabah, dan kita doakan segera sembuh. Bukan dikucilkan. Kalau menjaga jarak, berhati-hati tidak terpapar covid-19, ya itu benar. Tapi sekali lagi, bukan dikucilkan atau dijelek-jelekkan korbannya. Kami berharap reje-reje berperan aktif untuk memberi dukungan moril kepada warganya yang sedang terpapar dan masa penyembuhan dari covid-19," harap Ilham.

(JB)