Oleh : Fahmi Rezeki
Sore itu adalah dimana kampungku diguyur hujan
yang sangat lebat,
awalnya ialah ketika aku hendak pergi ke sawah menanam sawi, tak sengaja aku
melihat ke arah awan yang amat hitam dan gelap yang menutupi di dekat gunung di
desaku yang bernama gunung burni telong.
Dengan perlahan
namun pasti, awan gelap itu semakin mendekati desaku. Sedikit demi sedikit
rintikan hujan mulai terasa dan membasahi kulitku, sontak saja aku merasa
kedinginan dan aku langsung berlari pulang. Sesampainya aku di rumah ibu ku
dapati sedang asik menggoreng kerupuk untuk di santap.
Degan cara
menebarkan senyuman aku bisa menghangatkan tubuh yang kedinginan itu. Sambil
menghangatkan tubuh, terbesit di otakku sebuah pemikiran yang aku rasa bisa di
ambil dari kejadian proses terjadinya hujan.
Pertama, sama
halnya dengan hujan sebenarnya Tuhan sudah memberi tanda sebelum Dia memberikan
kepada kita sesuatu, sedikit banyaknya adalah ketika inggin terjadi hujan ia beri
tanda denga adanya awan hitam dan petir, sebelum tidur dia beritahu kita dengan
sifat mengantuk, dan sebelum di panggil untuk selama lamaanya juga di kirim
tanda, seperti uban, kulit mengkerut dan masih banyak lagi. Namun sayang tak
jarang di antara kita yang lalai akan tanda tanda yang telah di berikan kepada
kita.
Tak jarang kita
lihat para pejabat gila dengan jabatannya, Tanpa memperhatikan jalan apa yang ditempuh, yang terpenting
adalah bagaimana mereka bisa berkuasa dan dapat memamerkan apa yang ia punya,
para petani banyak yang sungguh sungguh dalam melakukan pekerjaannya, namun
jarang untuk melakukan aktivitas religius, para hakim banyak yang menggunakan hak mereka
untuk memenangkan segelintir elit elit tertentu. Dan masih banyak lagi hal yang
seolah olah mereka tidak akan meninggalkan dunia ini padahal mereka telah di
beri tanda oleh sang pencipta.
Namun syukur Alhamdulillah
semoga dengan ujian yang diberikan Allah selama ini ketika kovid datang mereka
bisa kembali kepada amanah yang
seharusnya mereka lakukan. Para penguasa tidak lagi Salim kepada rakyatnya,
para hakim tidak lagi memutuskan perkara yang salah dikarenakan selembaran
uang, dan para pejabat tidak lagi korupsi. Semoga dengan ujian ini negara dan
dunia ini jadi sadar, bagaimana mestinya menjadi warga negara yang baik, yang
paruh dan taat akan peraturan pemerintah dan rajin beribadah sebagai hamba yang
taat kepada rabbnya.
Berhunbung hujan
telah reda dan api yang membakar kayu pun sudah mulai menjadi arang, maka
sampai di sini pemikiran saya tentang kondisi Indonesia sekarang, cepat sembuh Indonesiaku, cepat
sadar para penguasaku.